Senin, 26 Maret 2012

Xilem


Xilem merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel, yaitu: 1)  Unsur trakeal yang merupakan sel-sel mati, berperan sebagai pengangkut air dan penunjang; 2) Serat sebagai penguat; 3) Sel-sel parenkim yang hidup berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme.


Xilem yang terbentuk dari prokambium adalah xilem primer. Setelah pertumbuhan primer lengkap xilem sekunder dibentuk oleh kambium. Xilem primer terdiri dari jenis sel yang sama dengan xilem sekunder, yaitu unsur trakeal, serat, dan sel parenkim. Namun, sel-sel tersebut tidak tersusun secara aksial dan radial karena tidak mengandung jari-jari empulur. Unsur-unsur pada xilem primer yang dibentuk lebih dulu adalah protoxilem, dibedakan dengan yang terbentuk kemudian yaitu metaxilem. Protoxilem terbentuk selama pertmbuhan memanjang, dapat mengadakan pertumbuhan memanjang, penebalan dinding sel berbentuk cincin dan spiral, unsur trakeal tertanam di parenkim yang setelah dewasa mati karena isinya rusak, terdesak oleh parenkim yang mengelilinginya. Sedangkan metaxilem terbentuk mula-mula sesudah pertumbuhan memanjang, penebalan dinding berbentuk spiral, tangga, dan bernoktah, selain mengandung unsur trakeal dan parenkim, dapat juga mengandung serat.

Unsur trakeal merupakan sel xilem yang paling tinggi spesialisasinya, untuk transport air dan zat terlarut. Selnya memanjang, pada waktu bertugas tidak memiliki protoplasma (bersifat mati). Dinding berlignin dan terdapat penebalan sekunder dengan noktah. Ada dua macam sel trakea, yaitu: trakeid dan komponen trakea. Trakeid adalah sel panjang dengan ujung runcing. Trakea disebut pembuluh kayu, terdiri dari sel yang tersusun memanjang dan bersambung pada ujung dan pangkalnya. Komponen trakea atau komponen pembuluh kayu, sel penyusunnya dapat terdiri dari 50 sel panjangnya. Perbedaan utama antara keduanya adalah trakeid tidak ada perforasi (lubang)  sehingga pengangkutan air terjadi dari sel ke sel melalui selaput noktah pada pasangan noktah di antara kedua ujung trakeid yang saling menimpa. Sel komponen trakea memiliki lubang pada kedua dinding ujungnya sehingga air bebas bergerak melalui lubang.



Sel trakea terutama pada xilem primer mengalami penebalan dinding sekunder sebagai berikut:
1. Penebalan cincin
Merupakan pola penebalan dinding sekunder yang paling sederhana. Lapisan sekunder berupa cincin kecil di bagian dalam dinding primer. Setiap cincin terpisah dari cincin lain, sehingga memberi kekuatan pada sel yang rebah, dan tidak menggunakan bahan dinding terlampau banyak. Memungkinkan unsur trakeal membentang ke arah panjang, sehingga jarak antara dua cincin bertambah panjang dan tidak menghalangi perluasan sel di sekelilingnya.
2. Penebalan spiral
Pada sel muda polanya rapat sekali, sewaktu sel memanjang spiral merenggang.
3. Penebalan tangga (skalariform)
Hampir setengah permukaan dinding primer tertutup oleh penebalan ini. Arah penebalan tidak hanya melebar, tapi vertikal sehingga unssur trakeal diperkuat oleh semua pihak (dinding tidak akan rebah ke arah dalam dan tahan terhadap pemanjangan).
4. Penebalan jala  
Penebalan sekunder tidak teratur, bagian penebalan vertikal lebih banyak , tidak bisa meluas selnya.
5. Penebalan bernoktah terlindung bulat
Penebalan jenis ini menutup hampir seluruh permukaan dinding primer dengan dinding sekunder, kecuali pada daerah bernoktah. Keadaan ini memberikan kekuatan maksimum terhadap sel, namun daerah keluar masuk zat minimum.

Serabut (serat) xilem merupakan sel panjang dengan dinding sekunder biasanya berlignin atau lebih tebal daripada dinding trakeid dalam kayu yang sama. Serat ini ada dua macam yaitu serat trakeid dan serat libiform (lebih tebal). Pada kayu yang sama, serat libiform lebih panjang dan berdinding lebih tebal dibandingkan serat trakeid dengan noktah sederhana. Serat trakeid memiliki noktah terlindung dengan ruang noktah yang lebih kecil dibanding ruang noktah pada trakeid dari kayu yang sama.

Parenkim xilem merupakan sel hidup, terdapat baik xilem primer maupun sekunder. Dalam xilem sekunder parenkim ada dua macam, yaitu parenkim aksial (parenkim xilem) dan parenkim radial (parenkim jari-jari empulur). Keduanya dapat membentuk penebalan sekunder dan berlignin. Sel parenkim menyimpan pati, lemak, dan benda ergastik lain, tanin, kristal, dan lain-lain. Sel parenkim aksial dibentuk oleh sel pemula kambium yang memanjang (kambium fusiformis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar